Selasa, 11 Oktober 2011

Apa itu Echosounder ?

Echosounder

Pemetaan kontur tanah dalam perencanaan pembangunan sangat diperlukan. Pemetaan kontur tanah disebut juga dengan topografi. Sedangkan pemetaan kontur dasar laut disebut dengan bathymetry.

Dalam pemetaan dasar laut atau Bathymetry instrumen yang biasa kita gunakan antara lain echosounder atau fishfinder. Kedua instrumen tersebut prinsip kerjanya menggunakan akustika bawah air.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT_6gIkBb2127BJW5NdNhyphenhyphenLaLd71V4V23xlQa_MefExkxpPck3JazuNgIT79iXXo_19WxRAPErv02SXNfxnmE_j95XXxogXYr5od6gimdd4xroWf_QplUiReotrFGdDFNkFkNd-Z4A1ug/s320/echosounder4.jpgDescription: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKn5UG9qHZ-XaMX2tOQV_l1SXeGA16QAPP1o6LlHAGnHmUykVQm83UKv1C5A6rzrQg0USZFBL_gwpMJ6G7q8hP2nFWT-vqgpPcisKZ_ubA7ZTxvAweaW84mUyyNjy6ChYrEjA4lNlyXkU/s320/echo-sounder-for-ships-200725.jpg
Gambar 1. Echosounder

Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air.

Adapun kegunaan dasar dari echosounder yaitu menentukan kedalaman suatu perairan dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air. Data tampilan juga dapat dikombinasikan dengan koordinat global berdasarkan sinyal dari satelit GPS yang ada dengan memasang antena GPS (jika fitur GPS pada echosounder ada).

Prinsip kerjanya yaitu: pada transmiter terdapat tranduser yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi suara. Kemudian suara yang dihasilkan dipancarkan dengan frekuensi tertentu. Suara ini dipancarkan melalui medium air yang mempunyai kecepatan rambat sebesar, v=1500 m/s. Ketika suara ini mengenai objek, misalnya ikan maka suara ini akan dipantulkan. Sesuai dengan sifat gelombang yaitu gelombang ketika mengenai suatu penghalang dapat dipantulkan, diserap dan dibiaskan, maka hal yang sama pun terjadi pada gelombang ini.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgPBorbumelf4Qk0xmS6S6oXDr434lARzoFj23NnHiVa00nE2CkzUM6pstS6XXsO8TMP2GkhID0mbL7lkzfw5VvSHuS8o9bCN0TFiubG-LT2JW9iyHiCLyxgyULs_VNgglEbiP-pg3_AU/s320/image0023.jpg


Gambar 2. Prinsip Echosounder

Ketika gelombang mengenai objek maka sebagian enarginya ada yang dipantulkan, dibiaskan ataupun diserap. Untuk gelombang yang dipantulkan energinya akan diterima oleh receiver. Besarnya energi yang diterima akan diolah dangan suatu program, kemudian akan diperoleh keluaran (output) dari program tersebut. Hasil yang diterima berasal dari pengolahan data yang diperoleh dari penentuan selang waktu antara pulsa yang dipancarkan dan pulsa yang diterima. Dari hasil ini dapat diketahui jarak dari suatu objek yang deteksi.

Cara Pemakaian :
  1. Memasang alat dan cek keadaan alat sebelum memulai pengambilan data.
  2. Pastikan kabel single beam dan display sudah terpasang.
  3. Pasang antena, jika diperlukan input satelit GPS.
  4. Masukkan single beam kedalam air.
  5. Set Skala kedalaman yang ditampilkan display.
  6. Set frekuensi yang akan digunakan 200 Hz untuk laut dangkal atau 50 Hz untuk laut dalam atau dual untuk menggunakan keduanya.
  7. Set input data air yaitu salinitas, temperatur dan tekanan air.
  8. Pengambilan data.
  9. Pemrosesan data.
Pengolahan Data :

Perhitungan kedalaman diperoleh dari setengah waktu pemantulan signal dari echosounder memantul ke dasar laut kemudian kembali ke echosounder. Nilai waktu yang diperoleh di konversikan dengan kecepatan gelombang suara di dalam air.

Untuk data kedalaman yang lebih tepat, dimasukkan pula data-data temperatur air, salinitas air dan tekanan air. Hal ini diperlukan untuk memperoleh konversi yang tepat pada cepat rambat suara di dalam air.

Berikut adalah perhitungannya :

c = 1448.6 + 4.618T2 − 0.0523 + 1.25 * (S − 35) + 0.017D
dimana :

c = kecepatan suara (m/s)
T = temperatur (degrees Celsius)
S = salinitas (pro mille)
D = kedalaman

Gelombang Akustik Kelautan

Gelombang Akustik

Keberhasilan dalam operasi pengkapan ikan tidak hanya ditentukan oleh alat tangkap, kapal, dan nelayan itu sendiri. Akan tetapi  juga diperlukan alat-alat bantu instrumentasi kelautan, seperti alat akustik untuk membantu penentuan lokasi daerah penangkapan yang tepat dan alat navigasi untuk penentuan arah pelayaran agar tepat sasaran.
Teknologi akustik bawah air atau hidroakustik adalah metode yang efektif dan bermanfaat bagi eksplorasi di bidang kelautan dan perikanan. Hidroakustik ini terdiri dari pengukuran, analisis, dan interpretasi dari signal yang dipantulkan oleh objek atau scattering dari target yang dikenai gelombang akustik dari tranduser atau alat hidroakustik, objek tersebut dapat berupa misalnya ikan, plankton, dan substrat dasar perairan. Sebagai contoh dalam perikanan, penggunaan echosounder(seperti fish finder) sangat berguna dan efesien dalam penentuan lokasi daerah penangkapan ikan di laut, penentu kedalaman perairan, posisi kedalaman ikan, dan lain-lain.  Selain itu juga diperlukan alat bantu navigasi untuk menentukan arah pelayaran atau lokasi yang ingin dicapai, seperti GPS(Global Positioning System ) dan kompas.
Alat akustik dan navigasi merupakan peralatan pendukung kegiatan penangkapan ikan yang tidak semua nelayan memakainya, karena selain harganya yang cukup mahal bagi nelayan kecil dan juga membutuhkan ketrampilan untuk mengoperasikannya. Oleh karena itu, informasi mengenai variasi peralatan kapal nelayan di pelabuhan terutama peralatan akustik dan navigasi yang dipakai oleh nelayan di Pelabuhan  sangat dibutuhkan untuk mengetahui seberapa jauh penyerapan dan penggunaan instrumentasi kelautan dalam operasi penangkapan ikan oleh nelayan.

Kapal Perikanan


Pengertian Kapal Perikanan

Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut, pada semua daerah yang mempunyai perairan tertentu. Kapal perikanan yaitu kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan dan pengolahan
ikan.

Kapal perikanan adalah kapal yang secara spesifik dipergunakan untuk
kegiatan usaha perikanan, misalnya: menangkap ikan, mengangkut ikan, mengumpulkan ikan, memprossing hasil tangkapan, melakukan survey dan penelitian perikanan, melatih para calon perwira dan ABK ( cadet ) baru, dan lain
sebagainya.

Kapal perikanan terdiri dari kapal penangkap ikan dan kapal bukan penangkap ikan, dengan tipe dan jenis, meliputi : Kapal penangkap ikan : kapal pukat hela, kapal pukat cincin, kapal jaring insang, kapal jaring angkat, kapal pancing, dan lain – lain. Kapal bukan penangkap ikan : kapal induk perikanan, kapal pengangkut perikanan, kapal riset perikanan, kapal latih perikanan.

Jenis-Jenis Kapal Perikanan

Dalam praktikum, kapal yang digunakan adalah jenis kapal purse seine yang dioperasikan malam hari. Secara umum, jenis-jenis kapal perikanan sendiri tergantung dengan alat tangkap yang digunakan. Alat tangkap yang biasa digunakan seperti purse seine, trawl, long line dan lain-lain. Jenis-jenis alat tangkap ini selain mempengaruhi terhadap jenis-jenis kapal perikanan juga mempengaruhi bentukbentuk kapal. Dengan kata lain, lain alat tangkap lain pula bentuk kapalnya. Hal itu disebabkan karena instrumen yang digunakan untuk mendukung ketika melakukan penangkapan ikan akan berbeda pada setiap jenis alat tangkap.

Berikut contoh gambar serta keterangan kapal perikanan sesuai dengan alat tangkap yang digunakan:
1.       Kapal Long Line
2.       Kapal Stern Trawl
3.       Kapal Purse Seine

Jenis-jenis kapal
Kapal Aerostatic
Kapal Aerostatic mengapung dengan gaya dorong udara di bawah lambungnya. Kapal ini memiliki sirkulasi udara angkat (kipas udara) yang mengatur tekanan udara di bawah badan kapal (aerostatic support).

Kapal Hydrodynamic
Kapal ini bergantung pada kecepatan yang mengangkat sebagian lambungnya keluar dari air (hydrodynamic support).

Kapal Hydrostatic
Kapal hydrostatic adalah kapal dengan displasemen yang besar, sebagian besar lambungnya terendam air.

Kapal Multi Lambung
Kapal multi lambung disebut dengan nama catamaran (lambung ganda) dan trimaran (lambung tiga). Tipe ini tidak termasuk pada tiga kategori di atas tetapi memiliki semua gaya support yang hydrostatic dan hydrodynamic.

Kapal displacement adalah kapal segala musim, dengan kemampuan daerah pelayaran dari air tenang sampai berombak.

Kapal planing hull kapal yang bagian depan kapal terangkat ketika melaju pada kecepatan tinggi.